Ya, beberapa hacker tampaknya memang tidak punya maksud jahat. Selain ingin menunjukkan celah keamanan dari sistem yang dijebolnya.
Ujung-ujungnya, mereka malah mendapat tugas untuk menjaga keamanan sistem dari bahaya. Siapa saja? Berikut sebagian di antaranya, seperti dikutip dari PCMag, Kamis (26/4/2012).
1.Peter Hajas

Beberapa bulan sesudah aplikasi itu diluncurkan, Hajas mengaku lewat Twitter bahwa dia diajak bergabung dengan perusahaan 'buah', siapa lagi kalau bukan Apple. Kabarnya, ia menjadi developer di sana.
2.Johnny Chung

Chung kemudian langsung disewa oleh Microsoft untuk turut mengembangkan kontroller Kinect di Xbox. Kabarnya, Google juga berminat memakai skill yang dimilikinya.
3.Jeff Moss

Tak main-main, Jeff pun dipekerjakan sebagai konsultan sekuriti di lembaga pemerintah AS, Homeland Security Advisory Council. Selain itu, dia juga menjadi Chief Security Officer di ICANN.
4.Chris Putnam

Putnam akhirnya memutuskan drop out dan bergabung dengan Facebook sebagai engineer.Dia diserahi tugas untuk membuat aplikasi di Facebook.
5.Ashley Towns

Sebuah perusahaan pengembang aplikasi iPhone bernama Mogeneration pun tertarik dengan bakatnya. Tak butuh waktu lama, dia pun dipekerjakan di sana.
6.Michael Mooney

Mooney mengakui mendapatkan banyak tawaran kerja setelah aksinya tersebut. Akhirnya, dia memilih menjadi pegawai di developer aplikasi exqSoft Solutions.
7.Kevin Poulsen

Sekarang, ia sudah tobat dan menjadi jurnalis senior di media teknologi terkemuka Wired. Dia pun banyak membahas soal sekuriti.
8.George Hotz

George Hotz atau yang biasa dikenal dengan nama Geohot menjulang namanya setelah membobol sistem PlayStation 3 sehingga bisa memainkan game bajakan. Sampai-sampai Sony sempat memperkarakannya ke pengadilan.
Bakatnya yang besar itu membuatnya sempat dipekerjakan oleh Facebook. Walaupun belakangan dikabarkan ia sudah keluar dari situs jejaring sosial terbesar dunia itu.
Bakatnya yang besar itu membuatnya sempat dipekerjakan oleh Facebook. Walaupun belakangan dikabarkan ia sudah keluar dari situs jejaring sosial terbesar dunia itu.