5 Pakar Bicara Tentang Kacamata Pintar Google


5 Pakar Bicara Tentang Kacamata Pintar Google - Project Glass adalah kacamata canggih yang akan segera dikomersilkan. Kacamata ini punya beragam keunggulan, seperti merekam video, foto, berselancar internet dan juga menyajikan beragam informasi cukup dengan melihat sebuah obyek.

Project Glass sudah dijual secara terbatas dengan harga USD 1.500. Beberapa orang sudah berkesempatan mencobanya dan mengutarakan opininya masing-masing.

Bagaimana tanggapan mereka? Berikut pandangan menarik para developer dan jurnalis teknologi mengenai Project Glass, yang dikutip dari berbagai sumber.




Ricard Grundy - Developer
Harga USD 1.500 sungguh kecil jika Anda memikirkan apa yang bisa dilakukan oleh Project Glass. Saya beri contohnya.

Saya pernah bekerja di bagian riset dan pengembangan Motorola dan dalam 12 tahun, kami mengembangkan berbagai teknologi yang memudahkan orang-orang yang bekerja di bidang keselamatan - polisi, pemadam kebakaran, dan tim penyelamat.

Waktu dan konsentrasi adalah aspek paling penting dalam pekerjaan mereka. Jika Anda berada dalam situasi penuh tekanan seperti coba menyelamatkan nyawa atau memadamkan api, mencoba fokus pada ponsel Anda atau perangkat lain sangatlah sulit.

Jadi, punya kacamata yang memungkinkan Anda melihat informasi di ruang pandang Anda, yang relevan dengan misi yang Anda lakukan dalam situasi penuh tekanan, adalah sangat bernilai.

Johan Pelgrim - Developer

Ide kacamata seperti ini saya pikir masih terlalu dini. Perangkat ini memang adalah konsep yang menarik, namun saya saja belum bisa memakainya karena saya sendiri juga memakai kacamata resep dokter. Mungkinkah nanti ada sesuatu seperti ini yang bisa langsung diletakkan saja di kacamata biasa?


Saya juga tidak melihat bahwa orang-orang akan memakai kacamata seperti ini sepanjang waktu. Adalah semacam kekacauan jika semua orang memakai perangkat itu di kepalanya. 


Juga mungkin sedikit mengganggu jika kacamata itu menampakkan Anda sedang mengambil sebuah foto.


Andrej Kostresevic - Developer

Seminggu sebelum konferensi Google I/O, saya berjalan bersama pacar dan kami mencari tempat makan. Kami melihat empat buah restoran di sebuah blok lalu kami menghampirinya satu persatu.


Ponsel saya bisa membantu tapi saya tidak melihatnya. Karena terasa tidak praktis merogoh saku Anda, mengambil ponsel, meluncurkan aplikasi, menunggunya menentukan di mana Anda dan menekannya lagi. 


Saya jadi ingat Google Glass. Saya pun berkata pada pacar, jika saya punya kacamata itu, saya hanya perlu melihat ke restoran untuk melihat informasi rating dan harganya. Jadi kacamata ini ini memang punya banyak kegunaan.

David Cardinal - Jurnalis Extreme Tech

Brin dan manajer produknya sangat jelas mengindikasikan bahwa Project Glass bukan ditujukan untuk menggantikan telepon atau sebagai perangkat yang akan dipakai untuk banyak berselancar di dunia maya.


Namun mereka memimpikan kacamata ini adalah cara yang hebat untuk berbagi momen dengan orang lain dan untuk menemukan informasi yang relevan. Kacamata ini juga membuat merekam video dan foto jadi mudah.


Saya sangat tertarik dengan kemungkinan yang bisa dilakukannya. Untuk saat ini mungkin masih aneh memakainya, sampai kacamata ini suatu saat nanti bisa menjadi item fashion dan sesuatu yang umum.

Richard Waters - Jurnalis Financial Times

Sulit memikirkan bagaimana agar memakai kacamata seperti itu tidak mengganggu. Untuk benar-benar fokus ke gambar yang ada di layar kecilnya, kedua mata kita harus bergerak-gerak, dunia nyata kemudian hilang karena Anda berkonsentrasi pada gambar tersebut.


Bayangkan jika harus mengemudi atau bercakap-cakap sembari mengecek SMS yang ada di depan penglihatan Anda. Dan imajinasikan berbicara dengan orang lain yang memakai kacamata itu dan mata mereka bergerak ke mana-mana. Rasanya jauh lebih nyaman bicara dengan orang yang memakai smartphone.


Juga, bagaimana rasanya jika Anda tahu bahwa orang yang sedang bicara dengan Anda punya kamera dan mikrofon di matanya yang mengarah langsung ke wajah Anda dan juga mungkin merekam apa yang Anda katakan. Etika sosial yang baru dibutuhkan untuk itu.


sumber : detiknet

Related Posts

Subscribe Our Newsletter