Pertarungan Kedua Kiper : Casillas vs Buffon

Iker Casillas boleh jadi adalah kiper terbaik di Piala Eropa kali ini. Namun, baginya kiper Italia Gianluigi Buffon yang akan jadi lawan Spanyol di partai final nanti tetap harus direspek berkat kehebatannya.

Casillas dari lima partai yang dilalui baru kebobolan satu gol, yakni di laga perdana melawan Italia yang berakhir 1-1. Setelahnya gawang Santo Iker selalu bersih dari gol dan penampilannya di bawah mistar membuat para pemain Spanyol lainnya lebih tenang.

Sepanjang keikusertaannya di Piala Eropa Casillas sudah mencatatkan delapan kali clean sheet atau berselisih satu partai dari Edwin van der Sar yang masih memegang rekor tak kebobolan paling banyak.

Catatan itu bisa disempurnakan oleh Casillas di Olympic Stadion Kiev andaikan gawangnya tak kebobolan sekaligus membawa La Furia Roja berjaya. Dengan kualitas skuad Spanyol yang dimiliki, hal itu tak mushatil untuk dilakukan.

Tapi Italia juga kiper tangguh di belakang barisan pertahanan mereka, dia adalah Buffon. Tak harus dibeberkan lagi siapa itu Buffon karena semua orang tahu kemampuan kelas satu yang dimiliki kiper 34 tahun itu.

Maka laga final nanti akan jadi pertaruhan dua kiper yang disebut-sebut masih yang terbaik di dunia, antara Casillas dan Buffon. Kebetulan juga keduanya adalah kapten tim masing-masing.

Meski dalam beberapa tahun terakhir performa Casillas lebih stabil, tapi kiper Real Madrid itu tak segan memuji kehebatan Buffon yang dinilainya sebagai kunci utama laju gemilang Azzurri di Polandia-Ukraina, meskipun kiper Juventus itu sudah kebobolan tiga gol.

"Saya sangat menggagumi dan menghormati Buffon," tegas Casillas kepada Onda Madrid.

"Dia adalah kiper yang luar biasa dan tetap salah satu yang terbaik di umurnya yang sudah 34 tahun. Untuk seorang kiper yang lebih mudah, dia (Buffon) bisa dijadikan panutan, dia memacu kami dan membuat kami ingin seperti dia. Kami punya hubungan yang bagus dan setiap kami bertemu itu adalah sebuah kebanggaan," sambungnya.

Lebih lanjut Casillas mewanti-wanti timnya agar tak meremehkan Italia yang sudah tampil bagus di turnamen kali ini. Terlebih mereka bisa ke final usai menyingkirkan favorit utama Jerman.

"Pada akhirnya kami bertemu tim yang kami hadapi di partai pembuka. Lawan siapa saja tidak masalah bagi saya karena Jerman seperti Italia juga tampil sangat bagus, dengan gaya mereka masing-masing. Italia adalah lawan berbahaya yang bisa menyulitkan kami," pungkasnya.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter