Sejarah Pertemuan Jerman vs Italia



Sejarah Pertemuan Jerman vs ItaliaAda berbagai versi cerita yang bisa dibawa-bawa menjelang duel Jerman versus Italia di babak semifinal Piala Eropa 2012 nanti malam, salah satunya dari sebuah dongeng di musim panas 2006.

Publik sepakbola Jerman mempunyai istilah baru semenjak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006: Das Sommermaerchen (Dongeng Musim Panas). Penampilan atraktif sekaligus enak ditonton anak buah Juergen Klinsmann kala itu memang laksana dongeng.

Sebelum Piala Dunia itu dibuka, "Der Deutschen Mannschaft" diremehkan. Di partai pertama mereka menyajikan sepakbola menyerang yang tidak identik dengan karakter "Der Panzer" sebelumnya. Setelah menuai hasil positif di laga pembuka, mereka banjir pujian dan lantas diunggulkan. 

Ketika pada Piala Eropa 2008 "Deutsche Elf" berhasil melaju sampai babak final, media massa mereka merayakannya sebagai dongeng musim panas yang berulang -- Die rueckkehr des Sommermaerchens.

Tak kurang dari Lothar Matthaeus, kapten saat jadi juara dunia 1990, meragukan kemampuan skuad Klinsmann sebelum Piala Dunia itu dimulai. Ia meramalkan timnya paling banter sampai di babak delapan besar. 

Ternyata Jerman membalikkan semua prakiraan dan berhasil menembus babak empat besar. Di babak semifinal, datang mimpi buruk dan dongeng musim panas harus berakhir tragis. Di stadion Westfalen Dortmund, yang kini bernama Signal Iduna Park, mereka kalah 0-2 dari Italia. Kedua gol itu tercipta di menit-menit terakhir di babak perepanjangan waktu, dibuat oleh Fabio Grosso (119') dan Alessandro del Piero (120').

Bagi publik sepakbola Jerman, bukan semata kekalahan yang mereka sesali melainkan prolog menjelang babak semifinal itu yang sungguh menoreh luka di hati. Adalah tayangan televisi Sky Italia yang dituding merusak angan indah mereka yang bagaikan mimpi. Berselang sehari dari kemenangan Jerman atas Argentina, Sky Italia menayangkan kepalan tangan Torsten Frings, gelandang bertahan Jerman, di muka Julio Cruz, penyerang Argentina.

"Setelah melihat hasil rekaman," demikian kata juru bicara FIFA saat itu, Andreas Herren, "Komisi Disiplin FIFA memutuskan membuka kembali investigasi terhadap Torsten Frings." 

Frings kemudian dinyatakan bersalah dan dilarang tampil memperkuat Jerman di pertandingan semifinal melawan Italia.

Menyahuti pengumuman Komdis FIFA, Bild, koran beroplah terbesar di Jerman menurunkan berita utama"Italiener wollen Frings sperren - Haben die solche Angst vor uns? – Orang Italia menginginkan Frings dihukum. Takutkah mereka pada kita?" Manajer tim, Oliver Bierhoff, berkomentar: "Die Welt hat wieder Angst vor der deutschen Mannschaft – Dunia kembali takut menghadapi kesebelasan Jerman."

Sebagian pendukung tim nasional Jerman kemudian melampiaskan kekesalan mereka kepada Italia dengan membuat situs http://www.fringsfreunde.de/ . Melalui situs itu, mereka menawarkan kaos bertuliskan "Lieber Dritter als Petze" dengan kata "DRITTER" memakai warna hitam-merah-kuning yang menyiratkan bendera Jerman. Sementara, huruf untuk "PETZE" berwarna hijau-putih-merah yang berkonotasi dengan bendera Italia.

Kalimat di atas jika dialihbahasakan secara bebas akan berarti "Lebih baik medali perunggu daripada tukang ngadu". Jelas, tulisan di kaos itu dibuat untuk menyindir Italia yang dianggap mengadukan kesalahan Frings ke FIFA yang mengakibatkan Frings tidak tampil di semifinal. Publik sepakbola Jerman berpendapat, jika Frings yang saat itu sedang dalam puncak penampilan bisa tampil melawan Italia, mungkin saja Jerman akan melangkah ke babak final.

Tak cukup sampai di situ. Ketika gelaran Piala Dunia 2010 berakhir, situs fringsfreunde kembali membuat kaos bertuliskan sindiran: "Lieber Dritter als Nix – Lebih baik di urutan ketiga daripada bertangan hampa". Ya, situs itu sedang menyindir Italia yang gagal total dan harus tersingkir di fase penyisihan grup. Sebaliknya, Jerman mengulang prestasi di Piala Dunia sebelumnya, finis di urutan ketiga.

Walau demikian, jika melihat catatan hasil pertandingan, Jerman mempunyai rekor buruk saat menghadapi Italia, hanya menang 7 kali dari total 30 pertemuan. Sementara, Italia tercatat menang 14 kali dan sisanya berakhir imbang. 

Kini, di babak semifinal Piala Eropa 2012, akankah Jerman berhasil memperbaiki catatan statistiknya melawan Italia, ataukah sebaliknya, Italia yang akan semakin menjauh dari kejaran Jerman?



Baca Juga > Data dan Fakta Jerman vs Italia

Related Posts

Subscribe Our Newsletter