Subhanallah, Lafadz Allah Tertangkap Kamera Langit Surabaya

Saya bukan termasuk orang yang mahir membaca Alquran. Begitupun tidak mengklaim diri yang paling handal mengeja huruf hijaiyah. Tapi dengan harapan dengan adanya bulan ramadhan yang penuh berkah ini, semoga "Khatam Alquran" adalah salah satu target utama yang harus terlaksana untuk menggenapkan amalan selama satu bulan penuh aktivitas menjalankan ibadah puasa.

Memang, suasana lebaran kian terasa di penghujung bulan. Kurang lebih 10 hari lagi, kita akan ditinggalkan dengan bulan penuh berkah ini, dan menuju ke bulan berikutnya yang dikenal jamak sebagai bulan Syawal.


Saya juga tidak habis berfikir untuk mengulang kembali peristiwa-peristiwa yang saya alami selama beberapa pekan lalu. Ungkapan kesdihan lantaran istri saya keguguran bayi untuk kedua kalinya selalu menjadi kenangan terburuk tahun ini. Belum lagi keinginan untuk mudik bersama istri pastinya hanya menjadi sebuah mimpi yang sia-sia karena musibah tersebut. 
Sungguh, tak terbayang semuanya terjadi dan sampai sekarang masih menyisakan sebuah penyesalan yang sangat menyakitkan

"Tetapi dibalik suatu musibah pasti ada berkah, maka berbesar hatilah" dan saya yakin akan hal tersebut. Andaikata istri saya keguguran bertepatan dengan perayaan lebaran, mungkin saya akan betul betul tidak mendapatkan kebahagiaan menyambut suasana lebaran bersama keluarga yang lain jika harus Rawat-inap di rumah sakit.

Sungguh, puasa kali ini adalah yang paling berkesan dan terselubung hikmah. 
Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 13 agustus 2012, saya beserta istri saya dihadapkan sebuah fenomena luar-biasa. Tepat dipagi buta sesudah subuh pukul 05.15 WIB sebuah penampakan lafadz Allah yang terbentuk dari gumpalan awan, muncul di sela-sela perjalanan kami memulai aktivitas bekerja. (maklum kami bekerja sama-sama satu kantor).


Tepatnya peristiwa itu terjadi di atas langit Bunderan waru-Mall City Of Tomorrow (CITO) dengan Posisi matahari terbit berada di sebelah timur.


Karena pemandangan tersebut memberi suatu makna tersendiri, Saat berboncengan itulah saya sempat menghentikan laju kendaraan yang kemudian membawa istri saya untuk mengabadikannya melalui jepretan kamera ponsel Beresolusi 2Mp. Tak lupa istri merekam videonya dengan kamera seadanya




Mulanya saya berfikir, awan tersebut hanya gumpalan kabut biasa, tetapi setelah istri meyakinkan bahwa ada Huruf Syamsiyah ( لا ) "Lam" dengan harokat Tasydid diatasnya (walaupun samar), mulailah saya terbelalak sembari tersenyum




Video berdurasi kurang dari satu menit ini mungkin menjadi hal yang tidak lazim bagi yang melihat mengingat waktu itu suasana surabaya betul-betul gelap-gulita, Sehingga jarang orang menengadahkan kepalanya untuk menyaksikan peristiwa tersebut. Dan beberapa saat kemudian, cercah-cercah mentari mulai menghapus kumpulan awan-awan tersebut sampai pudar.

Beberapa spekulasi pun timbul bahwa kemunculan awan terkadang membentuk gumpalan gumpalan benda semaunya adalah hal yang biasa. Tapi menurut saya, itu adalah suatu pertanda yang baik bagi saya, keluarga, dan penduduk surabaya ..Semoga..

Wallahuallam 

Related Posts

Subscribe Our Newsletter