Sejak umur 3 bulan, ia telah diasuh orang kakek dan neneknya.
Valerie Spruil tidak pernah membayangkan bahwa orang yang selama ini menjadi suaminya adalah ayahnya sendiri. Kebenaran itu juga baru terungkap enam tahun setelah Percy Spruill, sang suami, meninggal dunia pada 1989.
Spruil adalah warga desa Doylestwon di Wayne County, Ohio, Amerika Serikat. Ia mendengar kenyataan pahit itu dari salah seorang pamannya.
Kepada jurnal Akron Beacon, perempuan yang kini berusia 60 tahun itu berharap situasi sulit yang dihadapi keluarganya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain saat berada dalam situasi serupa.
"Saya ingin cerita ini menjadi sebuah cerita yang menginspirasi. Saya telah melewati masa-masa sulit ini dengan pertolongan Tuhan," katanya.
Ia mengungkapkan, Percy Spruill menikah dengan ibunya yang saat itu masih berusia 15 tahun. Dari hasil pernikahan kedua orang tuanya, ia juga tidak yakin soal jumlah saudara kandungnya. Namun, diperkirakan ia memiliki 6 saudara laki-laki.
Sejak umur 3 bulan, lanjutnya, ia telah dititipkan ke nenek dan kakeknya. Hingga usia 9 tahun Spruill tidak mengetahui bahwa mereka bukanlah orang tua kandungnya. Soal ibu kandungnya, dirinya juga baru mengetahui belakangan bahwa salah seorang dari tiga perempuan yang sering mengunjunginya adalah sang ibu, Christine.
Tidak dijelaskan bagaimana dirinya bertemu dan akhirnya menikah dengan ayahnya sendiri. Yang jelas, aku Spruill, ia sendiri tidak yakin apakah suaminya mengetahui bahwa dia adalah ayah kandungnya. Tetapi ia menduga, sang suami tahu soal kebenaran itu, tetapi tidak berani mengatakannya.
Pada tahun 2004, ia mendapatkan bukti dari test DNA bahwa benar Percy Spruill adalah suami dan juga ayahnya.
Hingga saat ini, dirinya masih mengunjungi seorang terapis secara berkala untuk membantunya melewati situasi sulit yang dijalaninya.
